Selasa, 29 Maret 2011

Intan Bernilai Tinggi

Intan memiliki berbagai kegunaan baik dalam mengeboran, alat potong, maupun perhiasan. Tetapi bukan hal itu yang membuat intan / berlian menjadi sedemikian berharga. Berlian asli menjadi berharga karena jarang ada dan sulit didapatkan.
Hal ini berguna untuk diingat saat anda berhadapan dengan kendala/masalah. Kendala memberi nilai bagi apa saja yang hendak anda capai. Semakin sulit pencapaian, semakin berharga hasilnya.
Berlian menjadi mahal karena anda harus menggali demikian dalam dan sulit – untuk menemukannya. Andai saja berlian terserak begitu saja di atas tanah, tentu berlian jadi tak berharga. Mungkin malah anda harus MEMBAYAR seseorang untuk membuangnya bagai sampah.
Demikian pula dengan pencapaian. Hal-hal enteng, yang cuma perlu sedikit usaha – biasanya bernilai rendah atau tak berharga. Untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi, anda harus mengatasi tantangan yang juga tinggi.
Apakah anda sedang menggali berlian, atau sedang menyendok sampah…? Ukurlah nilai tantangannya. Karena hal itu yang memberi nilai sejati.

sumber :  http://www.resensi.net/intan-bernilai-tinggi/2011/03/

Arti dan Makna Produktivitas

Artikel kali ini tentang pengembangan diri. Semoga bermanfaat.
Mungkin kita terbiasa untuk menuntaskan apa yang semestinya kita kerjakan setiap hari dengan berkerja keras di akhir pekan. Namun sahabat, bukan itu makna dari tujuh hari dalam seminggu.
Ketika seseorang ingin sembuh dari penyakit, ia harus minum obat setiap hari; bukan dengan meminum seluruh dosis di akhir pekan.
Begitu pula agar seorang siswa dapat naik kelas, maka ia harus mengerjakan pelajaran dan belajar setiap malam; bukan membaca bertumpuk buku sehari menjelang ujian.
Ini adalah prinsip sederhana dari produktivitas.
Produktivitas bukanlah  sekedar menghasilkan apa yang dapat kita hasilkan sekarang atau esok. Namun, produktivitas adalah menjaga agar manfaat dari hasil itu bisa diperoleh sebaik-baiknya hingga di masa-masa mendatang. Mungkin anda bisa menghafal semua pelajaran anda dalam waktu semalam, namun jangan menyesal jika itu hanya bertahan semalam pula. Karena itu, produktivitas selalu berkenaan dengan waktu. Sedangkan waktu adalah ketekunan, kesabaran, dan ketahanan diri.

Kata kata bijak motivasi hari ini
Begitu memutuskan, segeralah bertindak. (Maximilien Robespierre)
Pilihlah untuk bertindak, ketimbang menunda. (Og Mandino)

sumber : http://www.resensi.net/arti-dan-makna-produktivitas/2011/02/

Pelajaran Satu Juta Dolar

Cerita motivasi kali ini disadur dari buku A Million Dollar Lesson yang dikarang oleh Petey Parker.  Petey Parker adalah seorang memberikan dasar-dasar bisnis inti melalui konsultasi dan seminar untuk semua kalangan. Dia membawa sebuah perspektif yang jujur sebagai pengamat, memberikan wawasan strategis, dan membantu perusahaan dalam menemukan solusi akan program dan agenda perusahaan. Berikut adalah ceritanya..
Seorang sopir taxi di Dallas telah mengajarkan saya bagaimana memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran seharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang keynote atau pembicara profesional dalam sebuah seminar atau pelatihan motivasi untuk karyawan perusahaan. Tapi kali ini saya hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.
Berikut ceritanya: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk bertemu seorang klien. Waktu sangat sempit, karena saya harus segera kembali ke airport. Saya menghentikan sebuah taxi. Begitu berhenti, dengan segera sopir taxi membuka pintu mobil untuk saya, dan memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di dalamnya.
Begitu saya duduk di belakang kemudi, dia menunjuk sebuah koran Wall Street Journal yang terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Kemudian dia menawarkan beberapa kaset, dan menanyakan jenis musik apa yang saya sukai. “Wow,” saya cukup terperanjat dengan pelayanannya. Saya menoleh ke sekeliling. Mungkin ada program “Candid Camera” yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penasaran saya memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, “Wah, kelihatannya anda sangat senang sekali dengan pekerjaan anda. Tentunya anda punya cerita yang panjang mengenai pekerjaan anda ini”
“Anda salah,” jawabnya, “Dulu saya bekerja di Corporate America (Perlu diketahui ini adalah sebuah perusahaan besar di Amerika). Tetapi saya merasa letih karena berapa pun kerasnya usaha untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan itu, ternyata tidak pernah memuaskan hati saya. Kemudian saya memutuskan untuk menemukan sebuah langkah dalam kehidupan saya dimana saya bisa merasa bangga dan puas karena mampu menjadi diri saya yang terbaik.”
“Saya tahu,” lanjutnya, “Saya takkan pernah bisa menjadi seorang ilmuwan roket, tetapi saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan pelayanan pada orang lain. Saya ingin merasa bahwa saya telah melakukan pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu, saya merenungi apa yang jadi kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir taxi.”
“Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha saya ini, saya hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar bisnis saya ini menjadi luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya. Tentu saja saya ingin meraih hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa saja.”
Waw, ini adalah sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya memberinya tip yang besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Keluarnya dia adalah kerugian bagi CorporateAmerica, tetapi teman perjalanan yang baik.
Kata kata bijak motivasi kali ini
Bahagia bukanlah disebabkan oleh penghasilan dan jabatan tinggi, namun bahagia adalah karena suatu hal yang kita merasa bangga dan puas telah melakukannya (Resensi.net)
Jika ingin usaha berhasil, penuhi kebutuhan customer. Jika ingin usaha luar biasa, lebihi apa yang menjadi harapan customer.

sumber : http://www.resensi.net/pelajaran-satu-juta-dolar/2011/02/ 

Uluran Tangan

Suatu ketika di negeri antah berantah, terdapat suatu daerah yang banyak sekali bencana alam yang menimpa. Hal ini membuat meledaknya jumlah deretan nama anak yatim, orang-orang trauma dan putus asa, manula yang tidak tahu harus mengadu kemana tentang nasib mereka dan masih banyak jenisnya. Kesemua dari mereka adalah orang yang kesusahan.
Perdana menteri sering berkunjung ke daerah tersebut, sambil membawa bantuan yang cukup meringankan beban keseharian rakyatnya. Pada suatu ketika, oleh perdana menteri anak-anak yatim dikumpulkan kemudian dipindahkan ke daerah yang lebih tenang dan kehidupan warganya dalam keadaan yang maju dan termasuk dalam ekonomi kuat.

Disana anak-anak tersebut dibuatkan sebuah rumah kasih sayang, sejenis rumah anak yatim. Kalangan pengusaha, wirausahawan, pejabat, dan orang-orang terpandang dipanggil. Oleh perdana menteri diumumkan bahwa disinilah tempat anak-anak terlantar dan kesusahan yang sangat butuh uluran tangan. Oleh karenanya mereka dimintakan bantuan. Secara berkala mereka dimintai bantuan untuk menghidupi anak-anak tersebut.
Tiga bulan kemudian perdana menteri menugaskan orang kepercayaannya untuk mengunjungi rumah kasih sayang tersebut.  Satu hari penuh utusan tersebut bersama anak-anak. Apa yang terlihat sungguh memilukan. Anak-anak kekurangan makanan. Bantuan yang diterima tidak sebanding dengan jumlah mereka. Sehingga sebagian anak rela berpanas-panasan untuk jualan koran, membantu angkat belanjaan, ataupun menengadahkan tangan di kaca-kaca mobil yang mengkilap.
Kemudian hal itu diceritakan kepada Perdana Menteri. Dengan buliran air mata Perdana Menteri mendengarkan cerita utusannya dengan seksama.
Hari berikutnya, seluruh anak yatim, dibawa ke ibu kota. Dan seluruh biaya kehidupan mereka ditanggung oleh perdana menteri. Entah kebetulan atau tidak, beberapa bulan kemudian, daerah bekas anak-anak tersebut tinggal, terkena musibah dan bencana yang dahsyat.
Sahabat resensi.net, kira-kira maknanya apa ya??  Silahkan komentar di bawah ini.
======================
Kepada sahabat yang senang mengcopy paste artikel yang ada di Resensi.net, diharapkan mencantumkan sumbernya. Dalam kehidupan ini, ada etika, ada sopan santun dan ada tata kramanya. Dan etika copy paste adalah mencantumkan sumbernya.
Jika sahabat menyukai kehidupan yang tidak ada etika, maka itu adalah kehidupan yang liar. Yakinlah, itulah nanti kehidupan liarlah yang akan menemani sahabat.  Maaf, ini bukan doa saya. Tapi ini merupakan akibat dari suatu sebab.
Dalam Alquran disebutkan “Dan musibah apa pun yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)

Salam Motivasi


sumber : http://www.resensi.net/uluran-tangan/2011/02/

Pantang Mengeluh

Sebagai manusia, wajarlah jika sesekali kita mengeluh dengan keadaan yang tidak sesuai keinginan. Tetapi, tidak pantas rasanya jika setiap kali kita menemukan hal yang melenceng saja dari apa yang kita inginkan dihadapi dengan mengeluh.
Mengeluh sepertinya sudah menjadi “tren”. Contohnya saja dengan adanya jejaring sosial yang memungkinkan untuk kita bisa share apapun yang kita alami. Ini secara tidak langsung dapat menjadi hal pelancar mengeluh. Pentingkah menceritakan semua yang menimpa kita kepada semua orang? Apakah dengan menceritakan semuanya dapat menghilangkan masalah itu? Tentu tidak.
Memang, mengeluh sah-sah saja untuk mencari solusi masalah kita. Yang terjadi ketika kita mengeluh, apakah kita berpikir untuk menemukan solusi? Kebanyakan kita tidak berpikir jauh seperti itu. Secara tersirat, tujuannya hanya ingin orang mendengarkan keluh kesah kita
Sebenarnya, dengan atau tanpa mengeluh hidup tetaplah hidup. Yang harus dijalani walaupun lelah, yang harus dihadapi walaupun berat, yang harus dimengerti walaupun rumit. Memperlihatkan kelemahan kita justru akan menjadi negatif.
Sebegitu susahkah untuk bersyukur?

sumber :  http://www.resensi.net/pantang-mengeluh/2011/03/

Semua Ada Masanya

Kehidupan adalah sebuah anugerah besar yang diberikan Allah SWT kepada kita , yang hanya datang satu kali sepanjang masa . Maksudnya kita hanya dapat merasakan kehidupan di dunia ini hanya satu kali . Oleh karena itu , walaupun saat ini anda sedang merasa sedih atau senang , sehat atau sakit , kaya atau pun miskin , itu semua hanya sementara . Karena , kita semua akan kembali kepada-Nya . Dan kehidupan sebenarnya baru akan di mulai .
Dalam tulisan saya ini , saya ingin bercerita sesuatu .
Ketika suatu pagi saat saya sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja saya . Saya melihat sesuatu yang menarik pandangan saya , yaitu Pohon belimbing yang memiliki batang yang besar dan menancap kokoh ke dalam tanah serta memiliki buah yang banyak . Saat itu juga , terlintas dalam pikiran saya , bahwa kehidupan itu tak jauh berbeda dengan pertumbuhan pohon belimbing .
Mengapa demikian ?? Sebuah pertanyaan dari anda kepada saya .
Saya mengibaratkan buah pohon belimbing itu adalah kita . Saya akan memberikan satu pilihan kepada anda . Anda lebih senang melihat buah yang kecil berwarna hijau ( belum matang ) atau buah yang besar dan berwarna kuning ( matang ) ? Saya yakin , kita akan menjatuhkan pilihan yang kedua , yaitu buah yang besar dan berwarna kuning . Karena buah tersebut akan sangat nikmat bila dimakan , buah tersebut akan terasa manis dan segar karena memiliki kandungan air yang banyak . Apalagi dimakan pada saat siang hari yang terik . hhhhmmmm ,, pasti anda sudah membayangkan rasanya . :D
Semua orang yang menyukai buah belimbing pasti akan berkorban untuk memanjati pohon tersebut untuk mendapatkan buah yang besar dan berwarna kuning itu . karena mereka ingin merasakan nikmatnya buah belimbing itu . Padahal mereka sebenarnya dapat mengambil buah yang kecil dan berwarna hijau tanpa harus repot” memanjat namun mereka tak mengambilnya.Tetapi Buah yang besar dan berwarna kuning itu sangat tinggi sekali , sehingga mereka memutuskan untuk membatalkan niatnya mengambil buah tersebut . Hari berganti minggu , minggu berganti bulan , lama kelamaan buah yang nikmat itu akhirnya membusuk dan terjatuh dari pohonnya . Bentuknya sangat tidak menarik , membayangkannya saja sudah menjijikan , apalagi harus memakannya ? Buah yang nikmat kini tidak ada hargannya lagi , orang yang lalu lalang melewati pohon belimbing itu tidak satu pun menghiraukannya , adapula yang menginjak – injak buah tersebut.
Begitulah kehidupan , saat kita muda , memiliki wajah yang tampan dan cantik , memiliki uang yang banyak , dan memiliki banyak teman yang menyukai kita . Seolah – olah semua itu akan kekal dimiliki , padahal semua itu butuh waktu yang tak lama untuk mengubah segala yang kita miliki menjadi sebaliknya . Masa muda kita akan berganti dengan Tua , wajah rupawan kita akan berganti dengan garis – garis kerutan , uang yang banyak tak dapat lagi dinikmati , dan teman – teman pun sudah tak memperdulikan kita lagi . Oleh karena itu , seharusnya bukan kesombongan yang terus menghiasi kehidupan kita sehari – hari , mengapa ? Karena semua itu ada masanya .
Kesombongan adalah penyakit hati yang seharusnya kita jauhi . Mengapa ? Karena Allah SWT yang menciptakan kita pun membenci itu . Allah SWT lah yang pantas sombong , karena Allah SWT yang memiliki segalanya . Semua yang kita miliki saat ini hanyalah titipan-Nya . Kita tak akan membawa harta kita saat kita mati . Melainkan amal baik dan buruk yang kita lakukan di dunia ini . Jadi untuk apa anda merasa sombong ? Ingatlah semua itu ada masanya ?

 sumber :  http://www.resensi.net/semua-itu-ada-masanya/2011/03/

Rabu, 23 Maret 2011

Peta Impian

Impian akan mengarahkan kita kemana akan melangkah, bagaimana akan berbuat dan bersikap. Dengan impian kita akan tau dimana titik akhir dari perjuangan. Dan segera setelah mencapai impian itu, kita dapat menggantikannya dengan impian lain yang belum tercapai.
Sahabat, dalam meraih impian, kita perlu strategi dan peta. Sehingga saat berjalan dan bertemu dengan hambatan, kita dapat memilih untuk melompatinya ataukah memutarinya dan mengambil jalan lain. Tanpa mengubah impian, hanya mengubah arah jalan saja.
Bayangkan anda berada di tengah samudera di atas sebuah speedboat.
Lima puluh kilometer di depan anda adalah sebuah pulau, dan di
pulau itu terdapat semua yang anda inginkan dan cita-citakan.
Semua impian anda. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan itu
semua adalah sampai ke pulau tersebut. Pulau itu ada di belakang
cakrawala. Tapi cakrawala yang mana…?
Masalahnya adalah anda tidak punya kompas, peta, radio, telepon,
dan anda tidak tahu mana arah ke pulau tersebut. Arah yang salah
akan membuat anda melenceng jauh sekali dari pulau impian,
sementara di sekeliling anda yang terlihat cuma laut dan langit.
Dalam dua jam, anda bisa saja telah sampai di pulau impian.
Tetapi bila anda salah arah – anda bisa kehabisan bahan bakar
sebelum bisa mencapai pulau impian.
Hidup tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengetahui dan mengerti
kegunaan hidup anda – adalah sama dengan dilema pulau impian.
Semua impian anda sebenarnya bisa tercapai, namun untuk mencapainya
anda harus mengetahui peta impian. Yaitu apa, di mana, dan bagaimana mencapainya. Anda mutlak mengetahui arah untuk mencapainya. Tentukan peta anda sekarang – untuk dapat mencapai impian anda. Buat seteliti dan seakurat mungkin – dan selanjutnya anda tinggal mengarahkan speedboat anda ke pulau impian… Untuk selanjutnya, Anda meraihnya, merengkuhnya, dan tersenyum dengan bangga, “Inilah impianku, dan aku telah mendapatkannya.”
==========
Sahabat, berhentilah sejenak dan mari kita saling mendoakan,doa untuk sahabat kita, orang tua kita, orang yang kita cintai, serta tak lupa admin web ini :) . Semoga  peta menuju impian hidup yang kita rancang, diridhoi Allah SWT. Kita sadari tubuh kita, nyawa kita dan nafas kita, sepenuhnya adalah miliknya. Tiada satupun peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, tanpa ridhoNya.  Selamat berjuang sahabat… Impian itu, sudah rindu untuk kita rengkuh, dan kita peluk.
Terima kasih..
Salatiga, 20 Desember 2009

admin

Kita, kanak-kanak dan Superheroes

ironmanPada satu malam, anak sulung saya, Darwish yang akan genap umur 4 tahun tidak berapa lama lagi tiba-tiba berkata kepada saya, ‘Abah, Darwish nak lampu tu.” sambil menunjukkan ke arah lampu bulat di siling rumah saya.
“Darwish nak buat apa?” Soal saya.
“Darwish nak letak kat dada.” Sambil memegang bahagian tengah dadanya. Isteri saya merasa hairan lalu bertanya, “kenapa nak letak lampu kat dada?”
Saya sudah tersenyum. Saya sudah tahu mengapa Darwish mahu buat begitu. “Darwish nak jadi Ironman.” Jawab Darwish tegas. Saya suami isteri ketawa mendengar jawapan yang sangat bersungguh-sungguh  ini.
IronmanDaripada gelagat anak saya ini, banyak sungguh perkara yang bermain di fikiran saya. Antara yang saya fikirkan ialah betapa kanak-kanak mudah mahu mencontohi apa sahaja yang mereka lihat. Apa yang menggembirakan saya ialah bagaimana anak saya boleh mengaitkan lampu siling itu seperti lampu di dada Ironman. Ini bermakna sekurang-kurangnya anak saya ini normal cara pemikirannya. :)
Namun apa yang lebih banyak saya fikirkan ialah bagaimana kanak-kanak selalu bercita-cita dan berangan-angan untuk menjadi sesuatu atau seseorang yang sangat hebat. Adakah anda masih ingat ketika zaman kanak-kanak dulu? Apakah hero atau watak-watak pujaan anda? Adakah ia Superman? Batman? Ultraman? Power Rangers? Gaban?
Pernahkah anda berlagak dan beraksi seperti watak-watak kegemaran anda ini? Pernahkah anda hampir percaya bahawa anda ada kuasa seperti Spiderman atau sekurang-kurangnya kuasa untuk terbang seperti Superman?
Adakah anda masih meminati watak-watak itu sekarang? Adakah watak-watak itu memberi kesan kepada personaliti anda dulu dan sekarang?
IronmanSebahagian daripada kanak-kanak yang meminati watak-watak ini akan lupa dan hilang minat apabila mereka meningkat dewasa. Namun sebahagian daripada mereka kekal begitu dan masih begitu sayangkan watak-watak superheroes tadi. Persoalannya, mengapa kanak-kanak malah orang dewasa begitu minat dengan watak-watak superheroes ini?
Saya sendiri masih lagi minat cerita-cerita yang dibuat berdasarkan fantasi superheroes ini. Kadangkala, malu juga rasanya apabila berminat untuk menonton cerita seperti Spiderman, Batman atau X-Men. Watak yang paling saya minati daripada dulu hingga sekarang pula ialah Superman. Hmm… Nanti orang kata macam budak-budak pula.
Namun setelah saya fikir-fikirkan, saya faham mengapa saya sangat minat dengan watak-watak yang mempunyai kelebihan kuasa yang unik berbanding orang lain. Sejak dulu, saya ada keinginan untuk jadi berbeza (dalam erti kata yang baik) berbanding orang lain. Menurut kajian psikologi pula, keinginan ini didorong secara semulajadi oleh keinginan diri untuk dihargai dan dikagumi. Mana tidaknya, kuasa hebat luar biasa dan kebolehan menolong orang akan membuat diri disanjungi.
Sekarang, setelah memahami tentang dunia realiti, saya faham bahawa kelebihan dan keunikan tidak semestinya datang daripada kuasa luar biasa. Bukan hanya kuasa luar biasa sahaja yang mampu menolong orang lain. Tanpa kuasa luar biasa juga kita boleh jadi unik dan ada kelebihan berbanding orang lain.
SupermanSaya percaya, jika kita lihat disekeliling kita, pasti dapat kita lihat superheroes dalam bentuk yang berbeza. Mereka tidak memakai kostum berwarna-warni atau menutup muka dengan topeng hitam.
Antara mereka ini, ada yang datang dalam bentuk kebolehan, bakat dan ketabahan untuk mengajar seperti guru-guru disekolah. Ada yang datang dalam bentuk kebijaksanaan menjalankan perniagaan hingga mampu menderma beribu-ribu malah berjuta-juta ringgit kepada orang-orang yang memerlukan.
Jadi, kalau kita adalah seorang guru, kita mungkin juga seorang superhero kepada anak-anak  murid kita. Jika kita seorang ibu atau ayah,  kita adalah superhero kepada anak-anak kita. Jika kita sebagai ahli masyarakat, kita boleh jadi superhero yang sentiasa bersedia untuk menghulurkan bantuan apabila ada yang memerlukan.
Tidak kira jenis superhero yang mana kita ingin jadi sekalipun, semoga ia dapat menambahkan ketenangan dan kesejahteraan hidup, bukan sahaja untuk orang yang ditolong, tetapi untuk diri kita sendiri. Selamat menjadi superhero! :)

 sumber : http://www.motivasibelajar.com/fikir/kita-kanak-kanak-dan-superheroes.html

Motivasi Belajar Anak

Oleh: Hermawih Hasan

Beginilah cerita seorang ayah pada waktu makan malam, waktu favorit berkumpul keluarga, di mana suami, isteri dan semua anaknya hadir.
Paman papi pertama bernama Bill Gates. Ia telah bisa membuat program komputer dalam usia tiga belas tahun. Program komputer telah membuatnya terobsesi, sehingga ia merelakan kuliahnya di universitas bergengsi di Amerika.
Lain hari, ayah bercerita lagi, paman papi kedua bernama Steve Jobs, anak yang nakal pada waktu muda dan gemar elektronika. Ia meninggalkan kuliahnya dan berhasil dalam tiga industri yang berbeda yaitu musik, komputer dan film animasi.
Hari berikutnya ayah itu bercerita lagi, paman papi ketiga dan keempat bernama Sergey Brin dan Larry Page. Mereka merelakan program doktornya karena obsesinya untuk mengkomersialkan hasil riset mesin pencarinya.
Ayah itu menjelaskan bahwa tidak selamanya cerita-cerita itu disampaikan tanpa gangguan atau komentar negatif. Anak-anaknya sering nyeletuk, "Kok, paman semuanya kaya tetapi papi tidak banyak uangnya," atau "Pamannya pintar-pintar, kok papi tidak." atau "Bosan ah, cerita paman melulu."
Untuk mengurangi kebosanan, di hari yang lain sang ayah tidak bercerita lagi tentang paman-pamannya. Saudara nenek kamu bernama Ibu Teresa. Ketika diragukan niat baiknya untuk menolong ratusan ribu orang yang harus ditolong, ibu Teresa bertanya, mulai dari angka berapa kamu menghitung sampai sejuta? Ibu itu berkata, mulai dari angka satu.
Lain hari ayah itu bercerita lagi, saudara nenek yang lain bernama Grace Murray Hopper. Ia adalah wanita penemu bahasa pemrograman COBOL. Ia adalah nenek pertama yang mendapatkan pangkat Real Admiral dan wanita pertama yang masih bekerja pada usia delapan puluh tahun di angkatan laut Amerika.
Lain hari ayahnya bercerita lagi. Pada suatu hari seorang anak berlari dengan kencang sambil menangis. Ia duduk di bawah pohon yang rindang sambil meratapi nasibnya dan menangis karena selalu saja prestasi sekolahnya jauh di bawah nilai kakaknya. Tanpa sadar ia melihat pemandangan yang indah di mana tetesan air jatuh ke sebuah batu yang sangat besar. Karena penasaran ia mendatangi lebih dekat dan terkejut ketika melihat batu itu berlobang karena tetesan-tetesan air yang kecil itu. Setelah dewasa anak itu menjadi orang yang terkenal jauh melebihi kakaknya karena hasil karyanya.
Begitulah cerita sang ayah kepada anak-anaknya pada setiap acara favorit keluarga, makan malam. Dan sering juga anak-anaknya mengomel, “Ah bosan, pada suatu hari melulu.”
Hasilnya? Masih saja semangat belajar anak-anaknya jauh dari memuaskan yang tentu saja berakibat pada nilai raport mereka. Namun ayah itu tidak bosan-bosannya dan tidak kenal lelah bercerita selama berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun, walaupun hasil yang diinginkan masih belum kunjung tiba. Stok ceritanya tidak hanya yang di atas, tetapi sering juga cerita-cerita itu diulang-ulang.
Kadang-kadang, kata sang ayah kepada penulis, sering juga ia bernyanyi sebagai ganti bercerita. Nyanyian itu adalah nyanyian yang biasa dilakukan ketika anak sekolah setingkat SD mulai belajar English Grammar. (Pernah dimuat di surat kabar Kompas pada saat menceritakan seorang bintang NBA).
"Good … Better ... Best
Don’t let us rest
Until your good becomes your better
And your better becomes your best."
Ayah itu bernyanyi terus sampai suatu hari salah satu anaknya mulai mengomentari setelah kalimat “Don’t let us rest.”, " … Ih, capek dech."
Ayah itu bernyanyi dan bercerita, bernyanyi dan bercerita tanpa kenal bosan dan lelah selama berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
Sampai suatu hari, keajaiban datang kepada anaknya yang sulung, kata sang ayah kepada penulis. Kepala sekolah dibuat kaget dengan lonjakan drastis nilai-nilainya hanya dalam hitungan bulan. Lonjakan nilai anak itu adalah yang paling tinggi di sekolahnya. Penulis memberanikan bertanya, apakah ia ranking pertama? Ah, bukan itu yang penting, jawab sang ayah. Yang penting adalah usahanya untuk mendorong dirinya ke arah potensi terbesarnya, sang ayah menjelaskan lebih lanjut.
Mendengar cerita sang ayah, penulis menjadi sadar dan heran dengan masih banyak orang tua yang tidak atau kurang sabar dalam membimbing anak-anaknya belajar, sehingga banyak yang menggunakan kekerasan atau pemaksaan kehendak dalam memotivasi anak-anak yang masih duduk di tingkat SD.
Itu mengingatkan penulis tentang cerita antara angin dan matahari. Angin dengan kekuatannya mencoba untuk memaksa seseorang agar membuka jaketnya. Semakin angin itu berusaha dengan keras memaksanya, semakin keras orang itu memegang jaketnya agar tidak terbawa angin.
Sedangkan matahari dengan bijak menggunakan kekuatannya membujuk orang itu untuk membuka jaketnya atas keinginan sendiri. Walaupun orang itu sudah berteduh di bawah pohon yang rindang, tetapi panas teriknya matahari membuat orang itu tidak hanya membuka jaketnya tetapi juga bajunya. Matahari memberikan motivasi kepada orang itu, “Agar tidak kepanasan bukalah jaket dan bajumu”.
Penulis menjadi teringat juga tentang cerita angsa dan telur emas dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective People" karya Steven R. Covey. Covey menyinggung cerita tentang petani miskin yang menemukan angsa yang menghasilkan telur emas. Karena ketidaksabaran dan keserakahannya, petani itu membunuh angsanya sehingga tidak lagi mendapatkan telur emasnya. Covey kemudian menghubungkan cerita itu dengan P/KP (Produksi dan Kemampuan Produksi).
Penulis menjadi teringat juga tentang teori Montessori dari buku "Kisah Sukses Google" oleh David A Vise dan Mark Malseed, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Inilah sedikit kutipan tentang teori itu.
“Kami berdua sewaktu kecil sama-sama bersekolah di sekolah yang disebut sekolah Montessori. Sistem pendidikan berdasarkan teori Montessori membiarkan anak-anak mengerjakan apapun yang mereka suka ketika mereka berusia enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas tahun. Namun setelah itu, karena hormon-hormon yang berlimpah pada anak laki-laki selewat usia itu, guru-guru sengaja memberi tugas-tugas ekstra keras kepada mereka. Sebab jika tidak demikian pikiran mereka akan teralihkan.”
Sang Ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil.
Komentar sang ayah tentang hasil mengingatkan penulis pada sebuah buku “From Good to Great” karya Jim Collin di mana ia berkomentar bahwa kegagalan justru terjadi pada kategori orang yang terlalu obsesif dengan hasil yang tidak mempunyai kesabaran dalam usahanya.
Komentar sang ayah tentang hasil mengingatkan juga tentang seorang penulis lain yang suaranya pernah sering terdengar di sebuah radio yaitu, Gede Prama dalam bukunya “Kebahagiaan yang Membebaskan”, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
“Ada yang menyebut ini dengan emptiness. Sebuah terminologi timur yang amat susah untuk dijelaskan dengan kata-kata manusia. Namun Daini Katagiri dalam Returning to Silence menyebutkan: ‘The final goal is that we should not be obsessed with the result, whether good, bad or neutral.’ Keseluruhan upaya untuk tidak terikat dengan hasil. Itulah keheningan. Sehingga yang tersisa persis seperti hukum alam: kerja, dan kerja. Dalam kerja seperti ini, manusia seperti matahari. Ditunggu tidak ditunggu, besok pagi ia terbit. Ada awan tidak ada awan matahari tetap bersinar. Disukai atau dibenci, sore hari di mana pun ia akan terbenam”
Seorang raja bijak pernah berkata, aku adalah raja di raja dengan kekayaan yang tidak akan pernah disamai oleh siapapun di dunia. Tetapi kekayaan ternyata sia-sia. Aku adalah raja dengan kekuasaan besar. Tetapi kekuasaan ternyata sia-sia. Tetapi aku berkata kepadamu, berbahagialah orang yang makan minum dari hasil kerjanya. Berbahagialah orang yang mencintai pekerjaannya. Kerja dan kerja dan kerja seperti matahari yang pasti terbit dan terbenam.
Sang Ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil.
Penulis menjadi penasaran dengan anak-anak yang lain dari sang ayah, kemudian bertanya, Bagaimana hasilnya dengan anak yang lain? Hasil lagi, hasil lagi, celetuk sang ayah. Mungkin karena tidak tega, sang ayah kemudian meneruskan, setiap anak mempunyai potensi yang berbeda dan hasilnya juga jangan diharapkan sama antara anak yang satu dengan yang lain. Tetapi herannya peningkatan motivasi belajar kedua anak tersebut dimulai di umur yang sama yaitu sebelas tahun.
Sekarang kata sang ayah kepada penulis, justru sang ayah yang takut akan motivasi anaknya karena anaknya sering bangun sebelum pukul empat pagi hari karena selalu cemas hasil belajarnya kurang cukup. Terpaksa ayahnya bernyanyi lagi:
"Good … Better ... Best
Don’t let us rest
Until your good becomes your better
And your better becomes your best."
Usaha terbaikmu anakku, usaha terbaikmu. Setelah melakukan itu jangan cemas akan hasilnya, demikian kata sang ayah kepada anaknya.
Pada waktu makan malam, acara favorit keluarga, sang ayah masih terus bercerita dan bernyanyi berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tanpa kenal lelah dan tanpa berharap terlalu banyak kepada hasil seperti matahari yang pasti akan terbit dan terbenam.

(Berdasarkan cerita nyata dalam sebuah keluarga)

Jangan Pernah Berhenti Belajar, atau…

Waktu saya kecil, saya pernah mendengar suatu cerita lucu. Namun dibalik kelucuannya ada hikmah yang bisa kita ambil pelajarannya. Waktu mendengarkan cerita ini, kami tertawa, karena lucunya. Tapi sekarang saya berpikir, jangan-jangan, selama ini saya sering ditertawakan orang lain seperti saya menertawakan tokoh yang ada dalam cerita ini. Bagaimana dengan Anda? Mungkin orang lain pun suka menertawakan Anda.
Ada seorang bapak dari kampung. Bapak ini tidak bisa membaca, tetapi dia tertarik dengan mendengarkan radio seperti tetangganya. Belum ada TV karena belum ada listrik, sehingga radio menjadi primadona karena bisa dijalankan dengan baterai. Bapak itu pun memutuskan untuk pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Dia bertanya kepada tetangganya, dimana membeli radio dan radio yang seperti apa yang bagus.
Dia mendapatkan info tempat membeli radio dan cara memilih radio yang bagus. Kata tetangganya, radio yang bagus adalah radio Sony. Dengan berbekal uang Rp 500.000 dan ongkos perjalanan, dia pun pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Setelah berjalan, naik ojek, naik angkutan pedesaan, dan angkotan kota sambil tanya sana sini, akhirnya dia sampai juga di tempat yang menjual barang elektronik, tentu saja salah satunya radio.
Sesampainya di toko tersebut, bapak ini langsung bertanya kepada pelayan toko,
“Ada radio Sony mbak?”
Dengan ramahnya pelayan menjawab,
“Tentu saja ada. Silahkan pilih ada berbagai model.” sambil menunjukan rak yang berisi khusus radio bermerk Sony.
Ternyata si bapak bingung mau memilih mana karena semua radio tampaknya bagus.
“Bapak mau yang mana?” tanya si pelayan.
“Saya bingung.” kata si bapak sambil terus memperhatikan sederetan radio.
“Oh, bapak mau membeli radio yang harga berapa?” tanya si pelayan tetap ramah.
“Saya punya uang Rp 500.000″. jawab si bapak.
“Oh begitu, mungkin bapak cocok dengan radio ini. Harga Rp500.000 kurang.”
“Ya sudah, saya beli yang itu. Betulkan ini radio Sony?”
“Betul pak, ini Radio Sony.”
Setelah transaksi selesai, si bapak pun pulang ke kampung dengan senangnya. Tetapi keesokan harinya si bapak kembali lagi ke toko tersebut sambil marah-marah…
“Katanya ini Radio Sony, ternyata bukan. Kalian mau menipu saya?” katanya dengan keras sambil menunjukan radionya.
Para pelayan takut, karena tampilan si bapak kayak seorang pendekar dengan baju silatnya. Akhirnya pemilik toko tersebut menghampiri bapak tersebut.
“Ada yang bisa saya bantu pak.”
“Pelayan kamu menipu saya, katanya ini radio Sony, ternyata bukan!”
Pemilik toko bingung, sebab dia tahu kalau radio itu memang bermerk Sony.
“Betul pak, ini radio Sony.” kata pemilik toko berusaha menjelaskan.
“Bukan! Saat saya nyalakan radio, radio ini berbunyi: ‘Inilah radio Republik Indonesia.’ Kalian menipu saya, sebab ini bukan radio Sony, tetapi radio republik Indonesia!”
Bagaimana kelanjutan kisah ini? Silahkan lanjutkan sendiri.
Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Kita terus meyakini apa yang kita tahu sehingga semua perilaku kita didasari oleh keyakinan tersebut. Mungkin benar menurut kita, karena sebatas itulah ilmu kita. Tetapi belum tentu menurut orang lain. Bisa saja, saat kita berdebat dan merasa pintar, padahal di belakang kita, lawan debat kita malah menertawakan kita. Belajarlah sampai akhir hayat.

sumber : http://www.motivasi-islami.com/jangan-pernah-berhenti-belajar-atau/

Hidup Akan Terus Berjalan

kenapa harus menangis selama masih bisa tersenyum?
kenapa harus airmata yang keluar saat sedih mulai menyapa?
Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihat mereka,
pikirkanlah, sebelum kamu bersedih
selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan
hidup untuk dijalani, bukan untuk diratapi
sejenak merasa sedih adalah lumrah, tapi jangan berkelanjutan
masih panjang jalan yang harus ditempuh
tidak cukup sampai di sini
ayo bangkitkan semangat, kejarlah impian
berlari seiring berjalannya waktu
pompa terus semangat, kuatkan hati
tetap istiqomah di jalan-Nya
Allah bersama kita,  jadi kenapa harus takut dan bersedih hati??

sumber : http://www.kolomkita.com/2009/03/06/hidup-akan-terus-berjalan/ 

Saat Kegagalan Terus Menerpa

kegagalanBanyak yang mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Masalahnya bagaimana jika Anda mendapatkan kegagalan terus-menerus? Sudah mencoba berkali-kali namun tetap tidak berhasil juga.
Apakah ada yang salah atau sudah ditakdirkan menjadi orang gagal?
Jika Anda menganggap bahwa Anda sudah ditakdirkan menjadi orang yang gagal, artinya Anda sok tahu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, hanya Allah Yang Maha Mengetahui, kenapa kita mendahului-Nya?
Jika Anda mengatakan ada yang salah… maka jawaban Anda benar. Memang ada yang salah.
Apa kesalahan itu dan siapa yang salah?

Kegagalan Datang Karena Anda Kurang Mencoba

Anda gagal, jika Anda berhenti. Anda kurang mencoba. Anda bisa mengatakan sudah mencoba 100 kali, namun bisa jadi perlu 1.000 kali untuk berhasil. Mungkin Anda sudah berusaha selama 1 tahun, bisa jadi Anda harus menunggu 2 tahun agar bisa berhasil.
Thomas Alpha Edison melakukan 10.000 kali percobaan dalam menemukan bola lampu. Jika dia mengeluh dan berhenti mencoba setelah dia mencoba 100 kali, mungkin orang lain yang akan menjadi penemu. Seorang ahli photografi, harus memotret puluhan bahkan ratusan kali untuk menemukan hasil jepretan yang terbaik. Semuanya perlu percobaan, berulang kali, sampai Anda berhasil.
Banyak orang yang membangun bisnis, bertahun-tahun mengalami kerugian, dan dia mendapatkan untung pada tahun ke-3 atau lebih. Banyak kisah seperti ini, jika saya menuliskannya akan menjadi sebuah buku tersendiri. Intinya ialah, sering kali untuk meraih keberhasilan, memerlukan waktu yang panjang.
Jika Anda berhenti, artinya Anda memilih gagal. Atau kegagalan datang jika Anda berhenti mencoba.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Tidak Sabar

Karena keberhasilan adalah perjalanan panjang, yang memerlukan percobaan berkali-kali, bahkan ribuan kali. Yang perlu perjalanan waktu yang panjang, maka untuk sukses kita perlu kesabaran. Sukses hanya untuk mereka yang teguh pada jalan yang benar. Mereka terus melakukan hal yang benar, tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti.
Hal ini disebabkan karena masih banyak yang berharap bahwa sukses itu instan. Saat keberhasilan tidak juga diraih maka mereka berhenti dan memutuskan untuk gagal. Memutuskan berhenti sama dengan memutuskan gagal.
Bisa saja sukses itu ada 3 langkah lagi dari tempat Anda berdiri saat ini. Saat ada keinginan untuk berhenti, ingatkanlah diri Anda: “mungkin tinggal 3 langkah lagi”.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Kurang Ilmu

Anda tidak akan pernah berhasil, meski Anda sudah mencoba berkali-kali, jika caranya salah. Jika Anda tidak mengambil hikmah dari kegagalan masa lalu. Jika Anda tidak mengambil pelajaran dari keberhasilan orang lain. Jika Anda tidak mau belajar dari berbagai sumber. Yang Anda ketahui hanya cara yang salah. Jika Anda tidak mengubahnya, Anda tidak akan pernah berhasil.
Thomas Alpha Edison, melakukan 10.000 kali percobaan, dengan cara yang berbeda. Bukan dengan cara yang sama. Perbedaan itu bisa dari apa yang Anda lakukan atau cara Anda melakukannya. Dan, Anda akan mengetahui cara-cara lain jika Anda cukup ilmu. Belajarlah!

Perluas Horizon Anda

Kegagalan juga sering terjadi pada orang yang sempit horizonnya atau wawasannya. Dia yang membatasi diri, baik membatasi cara mencapai tujuan atau membatasi tujuannya.
Sebagai contoh, ada yang mengatakan dia telah gagal karena sudah tiga kali mencoba masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Tidak ada lagi kesempatan, katanya.
Iya, dia memang gagal masuk PTN, tetapi hidup dia belum gagal. Masih banyak peluang berhasil meski tanpa gelas dari PTN. Banyak orang yang berhasil, meski dia lulusan PTS, bahkan SMA, SMP, SD, bahkan tidak sekolah sekali pun. Jadi, jangan persempit keberhasilan hanya dengan mendefinisikannya dengan masuk PTN.
Tetaplah mencoba, bersabar, belajar, dan perluas wawasan Anda. Mudah-mudahan kegagalan tidak terus menerpa Anda.

sumber : http://www.motivasi-islami.com/saat-kegagalan-terus-menerpa/ 

Tiga Jurus Bekerja Cerdas

kerja cerdasDalam persaingan yang semakin ketat seperti saat ini, bekerja cerdas menjadi sebuah tuntutan bagi orang yang mau sukses. Tentu saja tanpa meninggalkan kerja keras, karena Anda akan tetap kalah bersaing jika hanya memilih salah satunya. Saya sudah membahasnya di artikel sebelumnya yaitu Bekerja Keras Atau Bekerja Cerdas?

Pada kali ini, saya akan membahas khusus tentang bekerja cerdas. Saya memiliki 3 jurus yang bisa Anda pelajari dan kuasai sehingga Anda bisa bekerja dengan cerdas. Tentu saja, diperlukan penjelasan panjang lebar untuk membahas ketiga jurus ini. Artikel ini sebagai panduan untuk langkah selanjutnya.

Bekerja Cerdas Dengan Kekuatan Manajement (Management Power)

Jika Anda melakukan sesuatu pekerjaan, yang sebenarnya tidak memberikan nilai atau memiliki nilai rendah, maka itu adalah perbuatan yang bodoh. Jelas bukan bekerja cerdas. Untuk itulah Anda perlu benar-benar mengetahui apa saja yang sebenarnya harus atau perlu Anda lakukan dan apa saja yang sebenarnya tidak perlu Anda lakukan. Kemampuan Anda memilah pekerjaan bernilai atau tidak menunjukan kecerdasan Anda dalam bekerja.
Setelah Anda mengetahui apa yang harus Anda lakukan, kemudian Anda melakukan dengan cara terbaik. Melakukan dengan cara yang salah tentu saja perbuatan yang tidak cerdas. Melakukan dengan cara biasa, Anda masih belum bekerja cerdas. Anda harus melakukannya dengan cara yang terbaik. Inilah kerja cerdas.
Bagaimana cara memilah pekerjaan dan melakukannya dengan cara terbaik? Saya sudah membahasnya panjang lebar, yang memperhatikan aspek mental dan aspek teknis secara rinci dalam modul-modul Revolusi Waktu.

Bekerja Cerdas Dengan Kekuatan Kreativitas (Creativity Power)

Orang yang bekerja cerdas adalah mereka yang menggunakan kekuatan kreativitas dalam bekerja. Dengan kekuatan kreativitas mereka akan mampu menemukan ide-ide brilian baik ide-ide cara bekerja maupun ide-ide tentang tujuan.
Orang yang mampu bekerja dengan cepat dan hasil yang berkualitas karena mereka menemukan ide-ide tentang cara bekerja terbaik. Orang yang cerdas menyelesaikan setiap masalah karena mereka mampu menghasilkan ide-ide solusi. Orang yang dengan cerdas mendapatkan penemuan yang spektakuler, karena mereka mampu menghasil ide-ide inovatif. Bahkan, mereka yang mampu mencapai pencapai yang sulit, karena mereka mampu menghasilkan ide-ide cara meraih pencapaian tersebut.
Kecerdasan Anda dalam bekerja akan berbanding lurus dengan kreativitas Anda. Kabar baiknya, kreativitas bisa dipelajari oleh semua orang termasuk Anda. Saya punya produknya? Tentu saja, Anda bisa mendapatkannya disini.

Bekerja Cerdas Dengan Kekuatan Daya Ungkit (Leverage Power)

Mungkin Anda pernah melihat ada orang yang “biasa-biasa saja” tetapi mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Ya, sebab dia bekerja cerdas dengan menggunakan jurus daya ungkit. Jika Anda memahami dan mampu menggunakan kekuatan daya ungkit, maka Anda akan mampu memanfaatkan apa pun yang Anda miliki saat ini menjadi sesuatu yang luar biasa.
Dengan daya ungkit Anda akan mampu mencapai tujuan besar dengan modal seadanya. Dengan daya ungkit Anda bisa bekerja lebih sedikit tetapi hasil yang sebesar mungkin. Atau, Anda tetap bekerja keras, tetapi dengan hasil yang berkali lipat dibandingkan sebelumnya.
Dimana belajar daya ungkit? Untuk itulah, dalam rangka membantu Anda saya menulis sebuah ebook yang membahas lengkap tentang daya ungkit. Silahkan klik: Daya Ungkit.
Jadi, tiga jurus bekerja cerdas itu adalah kekuatan manajemen, kekuatan kreativitas, dan kekuatan daya ungkit. Silahkan miliki ketiga kekuatan itu dan Anda akan bekerja cerdas.

sumber : http://www.motivasi-islami.com/tiga-jurus-bekerja-cerdas/ 

Penyebab Kegagalan

Tak Ada Jalan Pintas

Keberhasilan tak diperoleh begitu saja. Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Apakah kalian tahu apa itu kemujuran? Apakah kalian dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan kalian? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya.
cerita motivasiSadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, kalian melangkahkan kaki kalian melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot-repot membuang waktu kalian untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa kalian berhasil jika kalian tak merasa puas?
Hargailah setiap langkah kecil yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.
Amatilah jalan lurus kalian. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama kalian yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun kalian menjadi diri kalian sendiri.
Submitted by Yudhi.

Cara Alam Menghibur Kita

Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?
Mengapa keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?
Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah :)

Submitted by Satriyo H. Wibisono

Kasih Sayang Seorang Ibu

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
Submitted by : unknown

Kisah Menyentuh Seorang Ibu Tua

kumpulan cerita motivasi kehidupan,motivasi diri,motivasi dalam 
kerja,motivasi islami,motivasi anak,motivasi berprestasi,motivasi 
inspirasi,motivasi disiplin,motivasi bisnis,tips motivasi,kata kata 
motivasi,puisi motivasi,sosok motivasiIni cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...(cerita ini gw dapat dr buku pelajaran bhs Jepang)

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.

Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

sumber : http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com/2009/08/kisah-menyentuh-seorang-ibu-tua.html 

Kita di Masa Depan

Pengembangan diri. Mungkin pernah ada kalanya kita bertanya, “Seperti apa si saya di masa depan?” Yup masa depan, masa yang selalu kita ingin ketahui dan penasaran ataupun masa yang kita selalu khawatir akannya. Apalagi masa depan akhirat, kita pasti paling khawatir akan itu.
Jika kita bicara masa depan, jelaslah tidak akan lepas dari konsep diri. Mau jadi apa kita 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun itu semua ada di konsep diri kita. Tapi jujur saja, saya bisa memberikan keahlian kepada anda untuk bisa menebak seperti apa anda 5 tahun lagi. Tenang ini bukan magic ataupun ramal-meramal yang berbau mistis. Ini hanya analisis sederhana saja yang mungkin juga bisa membantu kita untuk menggapai mimpi kita di konsep diri itu.
Saya berani katakan bahwa anda akan seperti saat ini, kelakuan sama, gaya bicara sama, pengetahuannya juga sama bahkan mungkin pekerjaan kita juga akan sama untuk 5 tahun ke depan, kecuali untuk 2 hal. Apa itu?
Maaf kalo bahasanya terlalu berani, tapi memang kenytaanya demikian, banyak orang yang bertambah umurnya tapi tidak bertambah yang lainnya. Dia tidak bertamabah gajinya, tidak pula bertambah kekayaannya dan tidak juga bertambah intelektualitasnya atapun expertasinya dalam bidang tertentu juga tidak bertambah. Ya dia hanya bertambah usianya saja, nah ini yang saya katakan tidak berubah.
Nah tadi saya katakan kecuali untuk 2 hal, apa itu?
  • Pertama, Buku yang anda baca. Ya buku yang anda baca akan merubah anda 5tahun kedepan. Contohnya mahasiswa jurusan Biologi, rajin membaca buku tentang biologi, 5 tahun kemudian pasti dia akan mengetahui lebih banyak hal tentang Biologi dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya. Sebagai bonusnya dia mendapatkan gelar sarjana untuk menghormati pengetahuannya yang bertambah. Masuklah ia dalam golongan terpelajar di bidangnya. Ada perubahan ada perbedaan dari 5tahun yang lalu, berkat buku yang dia baca saja.
Sama halnya dengan kita, banyaknya buku yang kita baca akan menjadikan kita sebagai seorang apa di masa depan (Walaupun tanpa gelar), karena ini erat kaitanya dengan kapasitas dan kualitas diri,masa depan yang berkulitas tentunya akan hadir kepada orang yang berkulitas juga, takdir tidak akan salah pilih orang dalam penentuannya. Jadi jika mau masa depan yang berkulitas, maka tingkatkan kualitas kita.
Lalu apa yang kedua??
  • Yang kedua adalah Orang yang anda temui. Masih ingat dengan posting saya tentang Menciptakan Keberuntungan ?? Jika anda masih ingat orang yang kita temui adalah investasi kita di masa depan. Semakin banyak orang yang kita temui dalam bidang tertentu, kita akan semakin menemukan dunia kita dan mempunyai banyak interaksi disana.
Kita ibaratkan seperti ini, orang yang dekat dengan penjual minyak wangi, sedikit banyak pasti akan merasakan aromanya. Lama kelamaan juga bisa dapat wanginya atau bahkan jika keberuntungan tercipta kita bisa kenal lebih dekat dengan penjual minyak tersebut dan mendapatkan minyak gratis atau mendapatkan bisnis minyak tersebut.
Artinya apa teman? Interaksi dengan yang lain akan membuka lebih banyak pintu kesuksesan pada kita dalam bidang tertentu. Interaksi ini akan menyebabkan beberapa hal, diantaranya adalah transfer wawasan, transfer cara berfikir, transfer pengalaman, sehingga dalam memandang satu hal, kita bisa memandang itu lebih dalam. Jadi perbanyaklah aset interaksi kita untuk masa depan yang lebih baik.
Dua hal ini setidaknya akan memperbesar peluang kita untuk bisa Menciptakan Keberuntungan dan memperbesar kemungkinan kita untuk berhasil di masa depan sehingga kita pun bisa berubah menjadi seperti yang kita inginkan di masa depan.

Semoga bermanfaat,

 sumber : http://agussupriatna.com/motivasi/kita-di-masa-depan

Perhatikan Setiap Perkataan Anda

Kata adalah senjataKata adalah senjata

Pengembangan Diri. Beberapa hari yang lalu, saya sempat chat dengan teman lama saya. Ya awalnya basa-basi saja, tanya kabar dan aktivitas sewajarnya. Tetapi tiba-tiba dia menanyakan sesuatu kepada saya. Bahasan pertanyaannya cukup saya kenal, sehingga dengan mudah saya bisa menjawabnya.
Tiba-tiba saja dia menulis dalam chat itu “Thanks Gus sudah menjawab pertanyaanmu sendiri”, sontak saya bingung dan kaget. Sambil memastikan saya bertanya, “maksudnya apa?” Lalu dia menjelaskan ” Ya kamu memberikan pertanyaan ini kepada saya 3 tahun yang lalu, pada waktu itu saya tidak bisa jawab, bahkan sampai saat ini sayapun tidak mengetahui jawabannya, kamu bilang bahwa itu dijadikan Pr saja dan caritahu jawabannya sendiri, untuk mengutkan pemahaman saya. 3 Tahun saya belum bisa menjawab, eh tiba2 kamu OL ya saya sapa dan saya mengingat pertanyaan yang kamu ajukan dulu, jadi saya tanyakan kembali. Ternyata saya bisa mendapatkan jawabannya dari orang yang bertanya juga, whahaha”
Hemm sahabat kisah chat saya dengan teman lama saya itu menjadikan pelajaran bagi saya secara personal. Subahanallah betapa besarnya kekuatan dari kata-kata yang keluar dari mulut kita. Bahkan untuk sebuah pertanyaan yang keluar dengan sembarang dari mulut saya dan saya anggap remeh, ternyata masih bisa dengan kuatnya dikenang oleh orang lain.
Alhamdulillahnya yang dikenang adalah pernyataan yang baik dari kita, tapi bayangkan bagaimana jika yang dikenang itu adalah penyataan yang buruk dari kita dan tertanam di hati sesorang dengan sangat lama?
Kita tidak pernah tau kata-kata mana yang akan diterima dan di ingat dengan baik oleh lawan bicara kita, maka berusahalah untuk senantiasa menjadikan setiap perkataan kita adalah perkataan yang baik. Sekalipun untuk hal yang remeh, sekalipun dengan teman dekat kita.
Sahabat tidaklah salah saat kita meutuskan untuk berkata baik untuk semua hal, maka benar bahwa “berkatalah yang baik atau diam”

sumber :  http://agussupriatna.com/motivasi/perhatikan-setiap-perkataan-anda

Membangun Motivasi dalam Diri

ledakkan motivasiCita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika Anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri Anda. Tanpa motivasi apa pun, sulit sekali Anda menggapai apa yang Anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan, mungkin Anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal, sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya…? coba simak kiat berikut ini:
Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.

Kembangkan Terus Tujuan Anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu Anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan Anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda.

Tetapkan Saat Kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan Anda. Sejak Anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika Anda membayangkan ‘ajal’ Anda sudah dekat, maka akan memotivasi Anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup Anda.

Tinggalkan Teman yang Tidak Perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa Anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah, bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat Anda berpikir optimis pula. Bersama mereka, hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.

Hampiri Bayangan Ketakutan
Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya, selama ini Anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut Anda dengan mencoba mengatasinya. Saat Anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.

Ucapkan “Selamat Datang” pada Setiap Masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat, Anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak, dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika Anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, Anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya, bila Anda selalu siap menghadapi setiap masalah, maka Anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan Anda.

Mulailah dengan Rasa Senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup Anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda sudah merasa ‘tidak suka’, maka rasanya, motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki.

Berlatih dengan Keras
Tidak bisa tidak, Anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya, tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih, semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.

Kesimpulan: motivasi adalah ‘sesuatu’ yang dapat menumbuhkan semangat Anda dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri sendiri, Anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga Andapun tidak ragu lagi melangkah mencapai tujuan dan cita-cita hidup Anda..!

Nilai Diri Kita

injak motivasiPada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:

“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”
Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan. :)
***
Sahabat Resensinet, cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000
Sahabat resensinet, seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.
Kita tetap tak ternilai di mata Allah.
Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.
Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang dibenci.

Si Tukang Kayu dan Rumahnya

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah
perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut
pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan
penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah.
Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian
bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak
sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma
menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri
kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.
Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia
menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ”
katanya, “hadiah dari kami.”
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya
saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya
sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.
Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya
sendiri.
Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang
membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha
ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian
terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir
perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan
menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.
Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.
Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita
bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding
dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah
hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya
hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh
keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup
kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari
perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan
masuk dalam barisan kemenangan.
Pojok Renungan:
“Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri”. (Adapted from The Builder -
Cecilia Attal)

Selasa, 22 Maret 2011

Menyikapi Masalah

Sahabat, dalam mengarungi kehidupan ini, adakalanya kita dihadapkan pada badai kehidupan. Ada hal yang dapat kita ambil pelajaran dari seekor elang.
Elang mampu terbang tinggi dengan melewati angin yang kencang dan badai menerpanya.  Apakah sahabat tau apa yang dilakukan elang saat badai menghampirinya? Ada hal yang menarik disini yang dapat kita pelajari.
Elang akan terbang ke tempat yang tinggi dan menunggu angin dan badai sambil membuka lebar-lebar sayapnya. Ketika badai datang, maka angin akan mengambil dan mengangkat tubuh elang ke atas badai. Sementara badai mengamuk di bawah, elang ini melonjak di atasnya.
Elang tidak luput badai. Ini adalah cara sederhana untuk memanfaatkan badai untuk mengangkat tubuhnya lebih tinggi. Elang terbang tinggi bersama angin yang membawa badai.
Ketika badai kehidupan datang kepada kita – dan kita semua akan mengalami
seperti yang elang alami – kita dapat naik di masalah dengan menetapkan pikiran kita dan keyakinan kita bahwa kita akan melewati masalah itu. Badai tidak harus kita atasi. Tapi kita punya pilihan untuk memanfaatkan  masalah untuk meningkatkan kualitas kita.
Masalah bukanlah beban yang memberatkan kehidupan kita, namun ini adalah pelajaran dan pendidikan dari Allah, ini adalah cara untuk menaikkan kualitas kita. dan pelajaran  bagaimana menangani masalah dengan berbekal keyakinan dan kemantapan hati. Bukan dengan keputusasaan dan ketakutan.  Tidaklah masalah  menimpa suatu kaum, melebihi kemampuan kaum itu.
Saat masalah itu datang, lebarkan hati dan katakan, selamat datang masalah.

Menciptakan Pola Pikir

Ketika teman saya sedang melewati gajah, ia tiba-tiba berhenti, bingung dengan  makhluk-makhluk besar yang diikat oleh tali kecil pada kaki depan mereka. Gajah tidak rantai, juga tidak dikandang. Sudah jelas gajah bisa melepaskan diri kapan saja dari tali yang mengikat gajah tersebut. Teman saya bertanya ke pelatih yang ada didekatnya, kenapa hewan-hewan besar (gajah) itu tidak berusaha melarikan diri, padahal itu adalah sangat mudah untuk gajah lakukan.
“Yah,” kata pelatih gajah, “ketika gajah-gajah itu masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami mengikat gajah tersebut menggunakan tali ukuran kecil yang pada usia saat itu cukup untuk menahan gajah tersebut. Ketika gajah-gajah itu tumbuh, gajah-gajah itu dikondisikan untuk percaya bahwa gajah tersebut tidak dapat melepaskan diri dari ikatan itu. Gajah itu percaya bahwa tali yang kecil itu masih bisa menahan mereka, sehingga gajah-gajah tersebut tidak pernah mencoba membebaskan diri.
Teman saya kagum. Gajah ini bisa setiap saat melepaskan diri dari ikatan mereka tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka berdiam diri. Gajah tersebut terjebak dengan apa yang mereka percayai.
Sahabat seperti gajah, berapa banyak dari kita menjalani hidup tergantung pada keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali sebelumnya? Kita telah tumbuh lebih dewasa, paling tidak telah bertambah usia dan pengalaman hidup. Jadi mari kita coba ulangi apa yang kita takut karenanya, bukan untuk gagal lagi, tetapi untuk menutup ketakutan dengan keberhasilan.
Gagal meyakinkan diri untuk mencoba lagi, adalah kegagalan yang sesungguhnya
Anda mungkin pernah gagal dalam berjuang, tetapi tidak ada kata gagal dalam perjuangan.
Cobalahh Sahabat...